Sabtu, 15 Oktober 2011 |

Jangan Jadikan Dia Jodohku

“Jika ada yang hatinya mulai terusik dengan perasaan cinta terhadap lawan jenis, maka jujurlah pada hatimu dan berdoalah ‘Ya Allah, aku mencintainya tapi jangan jadikan ia sebagai jodohku’. Mengapa?? Karena perasaan itu muncul sebelum ia halal bagimu. Suatu keluarga yang ingin menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah itu bukan hal yang mudah. Semuanya perlu didasarkan atas kesucian. Kesucian dari keduanya baik hati dan fisik. Dan yang terpenting kesucian prosesnya itu sendiri karena bagaimana keluarga itu akan  suci kalau prosesnya saja tidak bersih. Keluarga yang diberkahi insyaAllah akan lahir generasi pejuang, para hafidz (penghapal) Qur’an, generasi yang tangguh, yang akan menjalankan estafet dakwah ini ke depan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan orang yang terbaik. Amiiin.”

Demikian persisnya bunyi SMS yang masuk ke inbox hape ku sore kemarin. Begitulah para akhwat – saudari seiman – senantiasa saling mengingatkan dan menasehati di atas kebenaran (para ikhwan juga kali). Bahkan SMS yang masuk terkadang sangat tepat dengan keadaan si penerima hingga ia jadi heran, ‘kok bisa pas banget nasehatnya, apa nih akhwat nggak lagi nyindir ya?’ Hmm.. sepertinya Ukhuwah memang lebih kuat sinyalnya dari telePATI (asli, bukan iklan operator seluler manapun).
Kalian tentu setuju dengan isinya bukan? Aku juga. Hanya saja yang kurang berkenan di hatiku adalah pada doa yang disarankan oleh pengirim, terutama bagian “jangan jadikan ia sebagai jodohku”. Mengapa?? Pertama, aku tidak tahu dalil pengambilan doa ini, apakah benar ada anjurannya dari Rasulullah atau hanya dari lahir dari gagasan si pengirim saja. Jika memang ada dalilnya, mungkin sebaiknya ia mencantumkan minimal perawinya di akhir baris doa, agar kesannya lebih ilmiah. Tapi jika ternyata dalil yang dimaksud tidak ada, ia harusnya berhati-hati dan mempertimbangkan kembali pengiriman sms doa seperti ini.
Kedua, kalian kalau jatuh cinta apa nggak berat hati meminta pada Allah agar tidak menjadikan orang yang dicintai sebagai jodoh (hayo ngaku!!). Jadinya nggak jujur dong. Jika kalian mengirimkan sms doa ini pada made’u (target dakwah) yang masih sangat awam, dijamin 80% bakal lari tuh.
Aku pribadi lebih memilih untuk mengatakan (kepada yang mau mendengarkan) bahwa cinta adalah fitrah, namun bisa dikendalikan arahnya bahkan bisa dicegah dengan meminimalisir interaksi dengan lawan jenis (kata dokter, mencegah lebih baik daripada mengobati). Kalau terlanjur jatuh cinta sebelum halal, maka obatnya adalah dengan tidak melakukan tindak lanjut apapun. Hindari sekalipun hanya ingatan/khayalan tentang warna pakaian yang biasa dikenakannya, terlebih lagi keinginan untuk pedekate atau semacamnya. InsyaAllah, virus merah jambu itu tak akan berkembangbiak dalam hatimu, minimal ia akan membeku saja disana.
Mintalah jodoh yang terbaik kepada-Nya. Jika dia bukanlah yang terbaik, semoga Allah menggantikannya dengan yang lebih baik dan menghapusnya dari ingatan dan hatimu, karena sesungguhnya hati manusia berada dalam genggaman-Nya. Tapi jika si dia itulah jodoh terbaik yang kau minta, kriteria terpenuhi, bersih dari urusan tetek bengek pacaran, dan ia melamarmu pada ortumu, hanya satu komentarku. Pucuk dicita ulam pun tiba.. hehehe...

0 komentar:

Posting Komentar